Penundaan pengumuman seleksi petugas haji 2020 ini dilakukan karena adanya wabah virus corona yang menyerang beberapa negara, salah satunya Arab Saudi.

Adanya wabah virus corona yang tersebar di berbagai daerah yang ada di Indonesia, bahkan di seluruh daerah di Indonesia, mengakibatkan dampak terhadap beberapa elemen, salah satunya di Kementerian Agama. Padahal yang kita tahu, saat ini Kementerian Agama harus menyiapkan pelaksanaan ibadah haji.

Sehingga, Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan menunda pengumuman seleksi dan pembekalan petugas haji yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1441H/2020M. Keputusan ini diambil dengan melihat kondisi darurat Covid-19 yang saat ini berkembang. 

“Kami memutuskan untuk menunda pengumuman seleksi dan pembekalan petugas haji PPIH Arab Saudi. Ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden dan Bapak Menteri Agama yang tidak memperkenankan adanya kegiatan dengan jumlah peserta yang banyak pada masa darurat ini, untuk mencegah penyebaran virus covid-19,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali.

Pengumuman seleksi petugas PPIH Arab Saudi 1441H/2020 M akan disampaikan pada kemarin. Nizar menjelaskan bahwasanya, PPIH Arab Saudi yang biasa dikenal dengan petugas haji non kloter merupakan salah satu unsur petugas yang ada dalam penyelenggaraan haji.

Program Pelatihan PPIH di Arab Saudi sendiri rencananya akan diikuti oleh sekitar 1200 petugas, dengan durasi waktu sekitar 10 hari. “Dengan kondisi saat ini, tentunya hal tersebut tidak memungkinkan. Oleh karena itu, kami pun menyiapkan beberapa skema alternatif pelatihan petugas haji,” ucap Nizar. 

Banyak hal yang harus disiapkan oleh Kementerian Agama, salah satu yang disiapkan oleh Kemenag adalah skema pelatihan petugas haji secara daring (online) dengan mengkombinasikan materi praktek. Untuk materi-materi yang memerlukan praktek akan dilakukan pembekalan singkat, sementara untuk materi yang bersifat teori dan pemahaman dapat dilakukan secara daring. 

Nizar menyebutkan bahwasanya,  jika kepastian penyelenggaraan haji diumunkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi dalam waktu yang berdekatan dengan pelaksanaan, maka Kemenag akan melakukan kombinasi pelatihan.

Skema ini dilakukan untuk memastikan seluruh petugas haji Indonesia memiliki persiapan yang paripurna untuk melayani para dhuyufurrahman. “Kami berkomitmen untuk tetap mempersiapkan calon petugas haji dengan sebaik-baiknya, meskipun dalam kondisi darurat saat ini. Karena petugas haji, adalah salah satu faktor utama keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji,” katanya. 

Doa dilakukan di berbagai daerah, baik istighotsah secara online atau istighotsah akbar yang dilakukan di masing-masing rumah dengan harapan agar wabah virus corona ini cepat pergi dan tidak kembali lagi ke dunia.