Kebijakan baru dari pemerintah Arab Saudi terkait pemantauan suhu tubuh melalui kamera termal yang di pasang di Masjid Nabawi.
Wabah pandemi corona ini telah menjangkit seluruh negara di dunia, tanpa terkecuali negara Arab Saudi. Pelaksanaan umrah sudah di tiadakan dan jemaah umrah dari berbagai negara berangsur-angsur telah di pulangkan ke negaranya masing-masing. Dan jemaah haji yang pulang dari umrahpun sebelum ke negara harus melakukan pengecekan suhu tubuh hingga check kesehatan yang lainnya.
Beberapa negara saling mengantisipasi dengan adanya lockdown atau kebijakan lainnya. Beberapa negara juga mengantisipasi di berbagai fasilitas publik, mulai dari bandara, terminal, stasiun hingga masuk ke desa.
Antisipasi tersebarnya virus corona ini juga di lakukan di Arab Saudi, terlebih di Masjid Nabawi yang masih ada pengunjungnya. Di Masjid Nabawi Madinah ini telah di pasang kamera termal untuk memantau suhu tubuh semua orang yang memasuki Masjid Nabawi, di Madinah. Hal ini dilaporkan Saudi Press Agency Jumat pada tanggal 17/11.

Pemasangan kamera termal ini sebagai bagian dai upaya yang dilakukan oleh Presidensi Umum untuk Urusan Masjid Agung dan Masjid Nabawi untuk mencegah penyebaran virus corona di Arab Saudi.
Perangkat pencitraan termal dapat memindai suhu tubuh 25 orang pada suatu waktu dengan akurasi tinggi dalam jarak 9 meter. Mereka bekerja tanpa henti dan memberikan laporan video dan audio real-time untuk semua orang.
Pemindai termal menyimpan dan menyimpan gambar dan suhu dalam memori penyimpanan mereka selama satu bulan, memungkinkannya untuk diambil ketika dibutuhkan dari jarak jauh di layar dan perangkat seluler oleh para ahli. Maka dari itu, pelaksanaan haji pada tahun ini masih menunggu keputusan dari pemerintah Arab Saudi apakah pelaksanaan haji dilakukan atau tidak dilakukan.

Pengumuman keputusan pelaksanaan haji akan diumumkan pada akhir bulan April ini. sedangkan, pemerintah Indonesia telah menyiapkan ebrbagai kebijakan jika pelaksanaan haji tidak atau batal dilakukan.