Adanya virus corona ini mengakibatkan pemerintah mengganti manasik haji menjadi manasik haji secara online, namun bagaimana evaluasinya?
Adanya pandemi Covid-19 ini berimbas pada pelaksanaan manasik haji. Manasik haji yang biasa dilakukan dengan bertatap muka, untuk pertama kalinya calon jemaah haji Indonesia akan melakukan manasik haji secara online agar calon jemaah tetap mendapatkan materi pembelajaran dan sosialisasi manasik haji.
Dengan melakukan manasik haji secara online tentu ada plus dan minusnya. Namun, karena Indonesia masih dalam situasi Pandemi Covid-19 mau tidak mau masyarakat harus mengikuti protokol kesehatan yang sudah diterapkan.
Pada era digital ini, dengan memberlakukan manasik haji online maka akan semakin mudah bagi calon jemaah haji mempelajarinya. Karena mereka tidak harus keluar rumah, lebih menghemat biaya serta dapat mempelajari manasik haji kapanpun dia inginkan, itulah kelebihan di era digital ini.

Tapi segala kelebihan juga terdapat kekurangannya. Minusnya kira – kira tidak semua masyarakat Indonesia sudah melek digital. Bagaimana saudara-saudara Indonesia di pedalaman seperti di desa yang belum ada akses internet belum pegangan HP, kalau dia punya anak atau saudara yang bisa membantu masih mending (tapi kalau tidak ada), itu yang perlu di perhatikan dan mencoba mencari solusinya.
Masalah yang kedua adalah, tipe masyarakat Indonesia lebih senang bertatap muka dan melakukan praktik secara langsung. Karena dengan praktek langsung, calon jemaah haji akan lebih paham bagaimana cara menggunakan kain Ihrom, bagaiaman tawaf, dan bagaimana sa’i.
Masyarakat Indonesia belum terbiasa dengan kecanggihan teknologi. Mungkin beda dengan negara lain yang lebih dulu melek teknologi, mereka sudah lebih familier lama dengan teknologi.
Panduan manasik haji secara online sebenarnya sudah ditetapkan oleh para travel haji. Panduan tersebut dibuat untuk mengantisipasi jemaah yang tidak dapat hadir saat pelatihan manasik haji, sehingga bisa mengulang materi dengan cara melihat video atau buku panduan.
Biasanya, bimbingan secara digital, di buat dengan lebih bisa dipahami (dengan bergambar), lebih detail sampai naik ke pesawat pun, di bikin kan video juga. Inilah salah satu cara dalam rangka mengantisipasi jemaah Indonesia agar lebih paham, mengenai urutan-urutannya dalam proses umroh maupun haji.

Pada umumnya, pelatihan manasik haji dilakukan dengan selama tiga sampai empat kali pertemuan. Namun, semua tergantung dari pihak penyelenggara. Terkadang, manasik tidak hanya diisi tatacara berhaji, tapi secara detail hukum-hukumnya. Semuanya yang sebetulnya ada dalam buku panduan yang diberikan oleh pemerintah pusat.